GUA
BITAUNI
Gua
Bitauni adalah sebuah Gua alam yang terdapat di Bukit
Bitauni dan terletak diporos utama jalan Trans Timor yang berjarak kurang lebih
28 Km dari Kota Kefamenanu.
Gua yang kini menjadi
tempat ziarah dan berdoa umat Katolik ini, dulunya merupakan benteng batu
tempat persembunyian bagi suku – suku tertentu, ketika masih terjadi perang
antar suku diwilayah Timor.
Berdasarkan kisah
sejarah, nama Bitauni bersasal dari kata “NBI”
yang dalam bahasa Dawan yang berarti DISINI,
dan “NATAUNON” yang berarti BERTAHAN, maka lahirlah kata BITAUNI yang berarti BERTAHAN DISINI atau BENTENG PERTAHANAN.
Nama ini diberikan oleh
para leluhur suku Aplasi yang merupakan suku tertua di Insana.
Itulah sepenggal cerita
rakyat tentang sejarah nama Gua Bitauni.
Seiring berjalannya
waktu Gua ini ditemukan lagi oleh Pastor
Petrus Noyen, SVD dan Pastor Arnoldus Verstralen, SVD. Sejak kedatangan
kedua Misionaris asal Portugis tersebut Agama Katolik mulai berkembang di
Insana.
Konon sebelum
meninggalkan Bitauni kedua Pastor tersebut menitipkan sebuah Patung Bunda Maria
yang terbuat dari kayu pada satu Keluarga untuk disimpan didalam Gua. Namum seiring
perjalanan waktu, patung tersebut hilang dan tidak pernah ditemukan lagi.
Diperkirakan patung
tersebut hilang karena perdagangan barang antik.
Pada tahun 1920 datang
lagi seorang Pastor bernama Yohanes
Smit, SVD. Dan sebelum meninggalkan Bitauni pada tahun 1936 Pastor tersebut
menempatkan sebuah Patung Bunda Maria didalam Gua. Dan sampai sekarang patung
tersebut masih tersimpan dan terpelihara dengan baik.
Pada tahun 1970 – 1977
dilakukan pemugaran pelataran Gua Bitauni.
Dan pada saat itulah
Pater Petrus Verhaelen Menambahkan kata Siti pada Gua Santa Maria Bitauni
sehingga
Saat ini Gua Santa
Maria Siti Bitauni menjadi tujuan utama wisata rohani di Kabupaten Timor Tengah
Utara.
Puncak kegiatan rohani
biasanya dilaksanakan saat Perayaan Jumat Agung dan saat Perayaan Bulan Rosario
yakni, Bulan Mei dan Oktober.
Pada Bulan – bulan
tersebut para umat harus berantrian untuk berdoa karena padatnya peziarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar